Beruang Termasuk Hewan Jinak Atau Buas

Beruang Termasuk Hewan Jinak Atau Buas

Merupakan hewan yang dapat hidup cukup lama

Rata-rata usia Beruang Coklat adalah 25 tahun. Di alam liar Beruang tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 37 tahun. Sedangkan di penangkaran bisa mencapai usia yang lebih lama hingga 50 tahun.

Predator Puncak di Habitatnya

Di habitatnya, axolotl merupakan predator puncak di habitatnya. Meskipun axolotl tidak menyerang manusia, mereka memakan cacing, berudu, serangga, dan beberapa ikan.

Axolotl diketahui sangat agresif terhadap satu sama lain. Dua axolotl di area yang sama akan saling menyerang sambil menggigit insang, kaki, dan ekor.

Meski saling menyerang, axolotl dapat meregenerasi banyak bagian tubuh. Mereka bahkan dapat menumbuhkan kembali jantung dan organ lainnya.

Amfibi ini memiliki habitat yang sangat kecil, mereka hanya hidup di danau dekat Mexico City. Akibat aktivitas manusia, banyak rumah mereka yang hancur.

Sebuah studi tahun 2013 dalam Wonderopolis tidak menemukan axolotl di alam liar. Hal ini membuat banyak orang percaya bahwa mereka sekarang hanya hidup sebagai hewan peliharaan dan di akuarium umum. Saat ini, para ahli menganggap axolotl sangat terancam punah.

Axolotl Amfibi atau Ikan?

Meski hidup di air, axolotl masih termasuk amfibi. Beberapa axolotl akan tumbuh dewasa dan meninggalkan air untuk hidup di darat.

Karena kemampuannya untuk tumbuh dan keluar dari air, para ahli mengklasifikasikan axolotl sebagai hewan amfibi. Saat axolotl sudah dewasa, mereka disebut Salamander Meksiko.

Dapat ditemukan di Amerika Utara, Eropa, dan Asia

Wilayah utama beruang coklat meliputi bagian Rusia, Asia Tengah, Cina, Kanada, Amerika Serikat (sebagian besar Alaska), Skandinavia, dan wilayah Carpathian (terutama Rumania), Anatolia, dan Kaukasus. Beruang coklat dapat ditemukan di banyak habitat, mulai dari hutan, pegunungan, hingga dataran es.

Inspirasi bagi manusia

Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh hewan buas telah menginspirasi gerakan-gerakan dalam olahraga. Salah satunya pada pencak silat yang menjadi bagian dari budaya Indonesia. Gerakan-gerakan dalam pencak silat mencontoh gerakan hewan buas yang hidup di hutan hujan tropis seperti harimau, ular, dan buaya. Peniruan ini untuk dijadikan sebagai cara mempertahankan keberlangsungan hidup. Manusia di Indonesia telah mengembangkan gerakan-gerakan pencak silat sejak masa prasejarah.[8]

Selama pertarungan itu, buaya membuat gerakan cepat mengigit piton hingga tak berdaya.

Seorang fotografer berhasil menangkap momen pertempuran ganas antara seekor jaguar dengan seekor caiman. (Getty Images/Chris Brunskill)

Seorang turis telah memfilmkan pertarungan luar biasa sampai mati antara anjing laut dengan seekor gurita.

Singa yang lebih besar melompat untuk menyelamatkan saudaranya yang diterkam buaya.

Seekor kuda terekam kamera bertarung dengan seekor aligator. Siapa pemenangnya?

Seekor tarantula terlihat memakan ular yang ukurannya lebih besar setelah pertarungan sengit antara keduanya

Seekor burung parkit betina berusaha mati-matian melindungi sarangnya dari serangan kadal yang mencoba memangsa anak-anaknya

Sebuah video menangkap pertarungan epik sampai antara laba-laba mematikan dengan ular berbisa yang terperangkap di jaringnya.

Ia melihat seekor ular piton raksasa sedang bertarung dengan buaya.

Selama pertarungan itu, buaya membuat gerakan cepat mengigit piton hingga tak berdaya.

Seorang fotografer berhasil menangkap momen pertempuran ganas antara seekor jaguar dengan seekor caiman. (Getty Images/Chris Brunskill)

Seorang turis telah memfilmkan pertarungan luar biasa sampai mati antara anjing laut dengan seekor gurita.

Singa yang lebih besar melompat untuk menyelamatkan saudaranya yang diterkam buaya.

Seekor kuda terekam kamera bertarung dengan seekor aligator. Siapa pemenangnya?

Seekor tarantula terlihat memakan ular yang ukurannya lebih besar setelah pertarungan sengit antara keduanya

Seekor burung parkit betina berusaha mati-matian melindungi sarangnya dari serangan kadal yang mencoba memangsa anak-anaknya

Sebuah video menangkap pertarungan epik sampai antara laba-laba mematikan dengan ular berbisa yang terperangkap di jaringnya.

Ia melihat seekor ular piton raksasa sedang bertarung dengan buaya.

Beruang coklat merupakan salah satu spesies dari keluarga beruang. Mereka banyak mendiami berbagai wilayah di bumi, hal itu membuat mereka cukup dikenal oleh banyak masyarakat dunia. Beruang coklat juga banyak dijadikan sebagai tokoh kartun maupun mainan anak, sehingga membuat beruang satu ini terlihat lucu dan bukannya menyeramkan. Padahal hewan ini adalah salah satu pemangsa terbesar di dunia. Ia dapat berlari, memanjat pohon, bahkan berenang yang membuat hewan ini cukup ditakuti. Beruang coklat mempunyai 16 subspesies termasuk Beruang Grizzly dan Beruang Kodiak.

Berikut adalah beberapa fakta unik dan menarik mengenai Beruang Coklat.

Meskipun besar, mereka adalah pelari yang cepat

Meskipun berbadan cukup besar hewan ini juga merupakan pelari yang cepat, Beruang Coklat dapat berlari hingga kecepatan 50 kilometer per jam. Hal ini memudahkannya dalam mengejar mangsanya.

Beruang Coklat adalah spesies beruang terbesar kedua di dunia

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Beruang Coklat mempunyai berat antara 130-600 kg. Subspesies terbesar dari hewan ini adalah Beruang Kodiak yang dapat mencapai berat 600 kg. Beruang Coklat hanya kalah besar dari saudara jauhnya, yaitu Beruang Kutub.

Baca Juga: 8 Spesies Beruang yang Ada di Dunia, Termasuk Panda Juga Lho

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Hewan buas adalah segala hewan yang memiliki agresivitas yang tinggi. Dalam rantai makanan, keberadaan hewan buas menghasilkan keseimbangan alam dalam dunia hewan. Habitat hewan buas utamanya di pegunungan dan hutan. Salah satu hewan buas yang paling sering menyerang manusia ialah beruang. Di sisi lain, gerakan-gerakan hewan buas telah menginspirasi manusia dalam bela diri seperti pencak silat.

Hewan buas memiliki peran penting dalam rantai makanan di dunia. Sebagian besar spesies hewan buas merupakan karnivor pemangsa hewan lainnya. Sementara sebagian lainnya merupakan herbivor yang memakan tumbuhan dalam skala besar. Keberadaan hewan buas karnivor dan herbivor membentuk keseimbangan alam.[1] Hewan buas yang hidup berkelompok lebih mudah memperoleh makanannya dibandingkan dengan hewan buas yang tidak hidup berkelompok.[2]

Beruang memiliki kemampuan menyerang yang kuat karena ukuran tubuhnya besar. Penyerangan beruang ke manusia sangat jarang terjadi, kecuali ketika beruang sakit atau mengalami kesulitan dalam menemukan mangsa alaminya. Kasus pemangsaan beruang atas manusia pernah terjadi pada Juli 2008 di Kamchatka, Rusia. Para beruang membunuh para penjaga keamanan di salah satu lokasi penangkaran ikan salmon akibat kelaparan. Beruang-beruang ini kemudian dibunuh setelah anggota tubuh dari para petugas keamanan ditemukan.

Jenis beruang yang sangat agresif terhadap manusia adalah beruang hitam asia. Ada pula jenis beruang yang temperamennya tidak menentu seperti beruang cokelat eurasia. Beruang cokelat eurasi lebih cenderung menjauhi dan jarang menyerang manusia. Penyerangan beruang cokelat eurasi kepada manusia hanya terjadi ketika merasa terancam atau terkejut. Temperamen yang mudah berubah juga dialami oleh beruang sloth yang habitatnya di Myanmar dan India. Perubahan temperamen yang sulit diperkirakan membuat beruang sloth lebih ditakuti dibandingkan dengan harimau. Selama periode 1989 hingga 1994, di Madhya Pradesh tercatat sebanyak 686 orang dilukai dan 48 orang terbunuh oleh beruang sloth.[3]

Spesies lalat dari famili Asilidae disebut sebagai lalat buas. Penyebutan ini menandakan ciri dari spesiesnya yang bersikap agresifsaat menghadapi mangsa. Pemangasaan dilakukan oleh spesies lalat Asilidae melalui penyerangan yang mendadak dari suatu tempat persembunyian. Penyerangan dengan cara menyuntikkan air liur beracun menggunakan probosis yang ditusukkan ke mangsa. Racun yang memasuki tubuh mangsa kemudian berefek kepada kelumpuhan.[4]

Pembukaan lahan secara besar-besaran oleh manusia membuat hewan buas yang tinggal di pegunungan meninggalkan tempat tinggalnya. Manusia membuka lahan untuk dijadikan ladang dan permukiman. Hewan memilik insting untuk bertahan hidup. Keberadaan manusia membuat mereka merasa diganggu dan merasa terancam. Hewan-hewan kecil yang menghuni pengunungan seperti kancil, rusa dan kera akan meninggalkan habitat mereka. Kepergian mereka bertujuan untuk mencari tempat yang lebih aman dari keberadaan manusia. Kondisi ini akhirnya merusak ekosistem. Hewan-hewan buas pun turut meninggalkan pegunungan karena memerlukan daging sebagai makanan, seperti ular piton dan harimau. Mereka akhirnya mulai memakan hewan ternak dan manusia.[5]

Pada ekosistem hutan, kebanyakan hewan buas merupakan pemangsa bagi hewan-hewan berukuran kecil.[6] Kasus hewan buas memangsa hewan ternak dan manusia juga terjadi pada hutan yang ekosistemnya telah rusak akibat aktivitas manusia.[7]

Beruang ini ternyata merupakan hewan omnivora

Beruang Coklat ternyata adalah hewan omnivora, ia bukan hanyak memangsa ikan dan daging melainkan juga kadang-kadang memakan buah apel hingga beri untuk mencukupi kebutuhan makannya.

Itulah beberapa fakta menarik mengenai Beruang Coklat yang dapat menambah pengetahuan kamu.

Baca Juga: 5 Fakta Beruang Madu, Maskot Balikpapan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Wir verwenden Cookies und Daten, um

Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um

Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.

Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.

Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.

Axolotl kini mulai ramai dijadikan hewan peliharaan. Bentuknya yang mungil dan wajahnya yang terlihat selalu tersenyum kerap menjadi incaran.

Axolotl dikenal sebagai ikan berjalan Meksiko. Mereka adalah hewan amfibi asli perairan dekat Mexico City.

Nama mereka berasal dari kata Aztec yang berarti 'anjing air' atau 'monster air'. Axolotl memiliki tubuh yang panjang, kaki yang pendek, dan ekor. Mereka memiliki insang luar berbulu yang bergetar di air saat bergerak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Axolotl memiliki empat jari di kaki depan dan lima jari di kaki belakang. Panjangnya bisa mencapai satu kaki.

Axolotl juga dikenal memiliki mulut yang lebar. Banyak yang tampak tersenyum permanen dengan warna bermacam-macam. Biasanya, axolotl berwarna coklat atau hitam.

Makhluk ini memiliki kemampuan yang langka yaitu mereka dapat tetap dalam keadaan larva sepanjang hidupnya. Sementara amfibi lainnya tumbuh dan meninggalkan air untuk hidup di lahan kering, sebagian besar axolotl tetap menjadi bayi sepanjang hidupnya.

Jika axolotl menghabiskan seluruh hidupnya di air, apakah mereka termasuk ikan?