Ikan Salmon Hidup Di Air Tawar Atau Laut
Siklus Hidup Ikan Salmon
Siklus hidup ikan Salmon terdiri dari beberapa tahapan penting, yaitu bertelur, menetas, menjadi alevin (larva), menjadi fry (benih ikan), menjadi smolt (migrasi ke laut), hidup di laut, kembali ke sungai untuk bertelur, dan akhirnya mati setelah bertelur.
Selama tahap hidupnya di air tawar, ikan Salmon menghabiskan waktunya di sungai-sungai, danau, atau kolam air tawar lainnya.
Namun, saat mencapai tahap smolt, mereka bermigrasi ke laut untuk mencari makanan dan tumbuh menjadi ikan dewasa.
Ada banyak sekali jenis ikan konsumsi di Indonesia.
Sebagai negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, pastinya tak sulit menjumpai ikan air tawar hingga ikan air laut di negara ini.
Jenis ikan konsumsi yang biasa disantap oleh masyarakat Indonesia secara umum terbagi menjadi dua, yakni ikan air tawar dan ikan air laut.
Baik itu ikan air tawar maupun ikan air laut sama-sama bisa diolah menjadi beragam olahan masakan yang enak.
Mulai dari dimasak dengan cara dibakar, digoreng, hingga dimasak bersama dengan kuah santan dan rempah khas Indonesia.
Biasanya jika dimasak dengan cara dibakar atau digoreng, jenis ikan konsumsi ini akan disajikan bersama dengan lalapan dan sambal pedas sehingga rasanya menjadi lebih nikmat.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Ikan Segar untuk Dimasak, Awas Keliru!
Pentingnya Sungai dalam Siklus Hidup Ikan Salmon
Sungai memiliki peran krusial dalam siklus hidup ikan Salmon.
Sungai adalah tempat di mana ikan Salmon bertelur dan menetas menjadi alevin.
Kualitas air dan keberadaan habitat yang baik di sungai sangat mempengaruhi kesuksesan reproduksi ikan Salmon.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan sungai dan lingkungan air tawar lainnya menjadi tanggung jawab bersama untuk melindungi keberlangsungan hidup ikan Salmon dan spesies lainnya.
Jenis Ikan Konsumsi yang Hidup di Air Tawar
Foto: Lele Goreng (Endeus.tv)
Untuk jenis ikan konsumsi, tentu saja ada banyak ragamnya. Kita bahkan bisa menjumpai puluhan jenis ikan konsumsi di Indonesia.
Tapi tentu saja, ada beberapa jenis ikan konsumsi yang lebih banyak disantap oleh masyarakat kita, yaitu:
Jenis ikan konsumsi yang jadi favorit banyak orang ada ikan lele.
Jenis ikan air tawar ini sangat sering dikonsumsi dengan cara digoreng garing lalu disajikan dengan sambal tomat ulek dan lalapan sayuran.
Penyajian ini lebih dikenal dengan nama pecel lele.
Selain digoreng, ikan lele juga sering dimasak bersama dengan kuah santan atau dimasak dengan bumbu pedas menjadi kuliner yang bernama manggut lele.
Ikan lele terbilang sangat murah harganya jika dibandingkan ikan air tawar lainnya.
Ikan lele sangat mudah dibudidayakan dan perawatannya juga sangat mudah sehingga membuat harga ikan ini murah.
Baca Juga: 7 Jenis Ikan Louhan yang Banyak Dipelihara, Tertarik Punya?
Jenis ikan konsumsi yang berikutnya adalah ikan kembung.
Ikan air tawar ini punya beberapa jenis seperti ikan kembung colo, ikan kembung banjar, dan lain sebagainya.
Daging ikan kembung terbilang cukup banyak dengan duri yang berukuran sedang cenderung kecil.
Ikan ini biasa diolah dengan cara digoreng, dipepes, hingga dimasak dengan bumbu balado.
Ikan nila menjadi ikan air tawar selanjutnya yang juga menjadi jenis ikan konsumsi masyarakat Indonesia.
Ikan nila memiliki dua jenis, yakni nila merah dan putih. Keduanya bisa dibedakan dari segi tampilan warnanya.
Jenis ikan konsumsi ini punya duri yang cukup besar sehingga tidak merepotkan saat mengonsumsinya. Selain itu, daging ikannya juga banyak.
Ikan nila paling sering dimasak dengan cara digoreng atau dibakar lalu disajikan dengan sambal tomat ulek atau sambal terasi dan lalapan.
Baca Juga: Mengenal Jenis Ikan Badut, Si Ikan Mungil yang Lincah!
Ikan bawal menjadi jenis ikan konsumsi yang harganya juga terbilang cukup murah.
Bentuknya terbilang sedang dengan badan agak membulat.
Ukuran durinya besar dengan tekstur daging yang agak kenyal. Ikan air tawar ini sering diolah menjadi ikan bakar atau ikan goreng yang garing.
Saat digoreng garing, kulitnya akan terasa lebih lezat.
Ikan gabus, atau dikenal juga sebagai ikan toman, merupakan ikan air tawar yang populer di Indonesia.
Dagingnya tebal, berwarna putih, dan memiliki rasa gurih yang khas. Ikan gabus kaya akan protein, omega-3, dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan saraf.
Ikan ini dapat diolah menjadi berbagai masakan, seperti gulai, pindang, atau digoreng.
Ikan mas koki, selain indah sebagai ikan hias, juga dapat dikonsumsi. Dagingnya berwarna putih dan memiliki tekstur yang halus.
Ikan mas koki kaya akan protein dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan otot dan saraf.
Ikan ini biasanya diolah menjadi sup atau digoreng.
Ikan arwana terkenal dengan keindahan dan harganya yang mahal.
Namun, beberapa jenis arwana, seperti arwana super red, juga dapat dikonsumsi.
Dagingnya berwarna putih dan memiliki rasa gurih yang khas. Ikan arwana kaya akan protein dan omega-3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak.
Ikan ini biasanya diolah menjadi sup atau digoreng.
Ikan belida merupakan ikan air tawar yang berasal dari Sungai Musi, Sumatera Selatan.
Dagingnya tebal, berwarna putih, dan memiliki rasa gurih yang khas.
Ikan belida kaya akan protein, omega-3, dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan saraf. Ikan ini biasanya diolah menjadi pindang atau digoreng.
Ikan jelawat merupakan ikan air tawar yang berasal dari Sumatera dan Kalimantan.
Dagingnya berwarna putih dan memiliki tekstur yang licin.
Ikan jelawat kaya akan protein, omega-3, dan vitamin B12, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, dan saraf.
Ikan ini biasanya diolah menjadi goreng tepung atau sup.
Baca Juga: 10 Ikan Terbesar di Dunia, Ada Whale Shark di Urutan Pertama
Salah satu jenis ikan konsumsi yang terbilang laris manis di Indonesia adalah ikan gurame.
Ikan air tawar ini punya ukuran yang sedang cenderung besar sehingga saat dimasak kerap kali dipotong menjadi dua bagian.
Bentuknya bulat pipih dengan duri berukuran sedang di bagian tengah badannya.
Ikan gurame banyak diolah menjadi ikan goreng, ikan bakar, ikan balado, hingga ikan gulai.
Ikan mas dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai jenis ikan konsumsi yang punya duri halus dan...
Contoh Ikan Yang Hidup Di Air Tawar Dan Laut
Bobo.id - Teman-teman, siapa di sini yang merupakan penggemar sushi?
Nah, apa kamu tahu, kebanyakan olahan makanan yang berasal dari Jepang ini terdiri dari bahan apa?
Salmon atau salem adalah jenis ikan dari famili Salmonidae.
Ikan ini merupakan spesies Anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak.
Baca Juga: Mulai dari Sushi Sampai Gorengan Tempura, Ini Dia 5 Makanan Jepang yang Terkenal di Dunia
Nutrisi dalam ikan salmon sangat tinggi dan banyak dikonsumsi karena memiliki beberapa keunggulan.
Selain rasanya yang lezat, kandungan dalam ikan salmon baik untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak.
Rata-rata, ikan Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Pixabay Daging ikan salmon yang kaya akan nutrisi.
Daging ikan salmon yang kaya akan nutrisi.
Fakta Unik Ikan Salmon
Terdapat 4 macam jenis salmon yang diperoleh dari dalam lautan, yakni, salmon coho, salmon merah muda, salmon chinook dan salmon sockeye.
Kandungan omega-3 dalam daging ikan salmon dapat mengurangi resiko penyakit jantung, mengurangi depresi, asma, serta membantu mengobati nyeri sendi.
Kandungan ini juga mampu menjaga kelembaban kulit sehingga tampak lebih awet muda dan sehat.
Baca Juga: Tak Disangka, Ikan Laut yang Banyak Dijual di Pasar Ini Bisa Jadi Pengganti Salmon! Pernah Coba?
3. Memilih salmon segar
Ciri-ciri salmon segar ditandai dengan tidak adanya cairan dan lendir pada daging ikan salmon.
Selain itu, kualitas salmon yang baik dapat tercium aroma segar, tidak amis dan berbau khas laut.
4. Hidup bermigrasi Salmon betina akan menetaskan telurnya di sungai dataran tinggi. Mereka harus berenang jauh melintasi perairan.
Ikan salmon betina akan memilih tempat terbaik untuk menetaskan telur-telurnya.
Baca Juga: Sama-Sama Mengandung Banyak Nutrisi, Lebih Baik Mengonsumsi Salmon atau Tuna, ya?
5. Berenang dari air tawar menuju air asin
Setelah telur-telur menetas, anak ikan salmon akan hidup di sungai selama enam bulan sampai tiga tahun.
Setelah itu mereka akan berenang ke lautan.
Nah, itu dia, teman-teman, fakta unik dari ikan salmon.
Ada yang suka mengonsumsinya?
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di www.gridstore.id/
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera
Ikan Salmon adalah salah satu jenis ikan yang populer dan dikenal di seluruh dunia.
Selain rasanya yang lezat, ikan ini juga memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan menjadi pilihan favorit bagi para pecinta kuliner sehat.
Namun, ada pertanyaan umum yang sering diajukan oleh banyak orang, yaitu Ikan Salmon hidup di air apa.
Adaptasi Ikan Salmon
Ikan Salmon memiliki adaptasi yang luar biasa untuk bertahan hidup di dua jenis air yang berbeda.
Di air tawar, mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sungai yang berbeda, termasuk bertahan dari perubahan suhu dan salinitas air.
Saat bermigrasi ke laut, ikan Salmon mengalami perubahan fisik dan fisiologis yang signifikan.
Gigi mereka tumbuh lebih besar dan tajam, warna tubuh berubah untuk menyamarkan diri dari predator, dan organ pendeteksi garam dalam tubuh mereka menjadi lebih aktif untuk mengatasi air laut yang lebih asin.
Manfaat Konsumsi Ikan Salmon
Ikan Salmon mengandung asam lemak omega-3, protein, vitamin D, dan berbagai nutrisi lainnya yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Asam lemak omega-3, khususnya, memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan mengurangi risiko peradangan.
Oleh karena itu, konsumsi ikan Salmon secara teratur dapat meningkatkan kualitas hidup dan mendukung gaya hidup sehat.
Ikan Salmon adalah salah satu jenis ikan yang menarik dan penting, yang hidup di dua jenis air, yaitu air tawar dan air laut.
Siklus hidupnya yang luar biasa dan adaptasinya yang menakjubkan memungkinkan ikan Salmon untuk bertahan dan berkembang di lingkungan yang berbeda.
Pentingnya sungai dalam siklus hidup mereka menekankan perlunya pelestarian lingkungan air tawar untuk melindungi ikan Salmon dan ekosistem lainnya.
Jadi, selain menjadi pilihan kuliner yang lezat, ikan Salmon juga memberikan manfaat kesehatan yang berlimpah bagi manusia.
Mari kita jaga kelestarian ikan Salmon dan alam sekitar demi masa depan yang berkelanjutan.
Pemalang | VoA – Habitat hewan melakukan migrasi tentu ada suatu alasan misalnya demi menghindari suatu musim dingin disuatu wilayah tertentu serta rantai fase reproduksi. Begitu juga Ikan Salmon yang merupakan ikan dengan perjalanan panjang ekosistem migrasinya guna mereproduksi kelangsungan habitatnya.
Didunia maritim terdapat 7 spesies salmon, 6 diantaranya berasal dari Samudra Pasifik dan 1 dari Samudra Atlantik. Meskipun dikenal sebagai ikan laut namun sebenarnya salmon juga hidup di air laut dan air tawar karenanya Salmon merupakan ikan Anadromous yaitu lahir di air tawar tapi bermigrasi kelautan dan membuat mereka menjadi ikan yang menarik untuk di bahas.
Siklus hidup salmon bermula di perairan air tawar tepatnya di hulu sungai dimana ditempat ini telur-telur dan burayak awal dari rantai kehidupan dimulai.
Burayak / bayi salmon yang baru menetas disebut Alvin, mereka masih berwarna merah dan mempunyai kantung melekat di tubuhnya. Mereka hidup diantara tumpukan batu kerikil yang ada di dasar sungai. Lambat laun fetamorfosis kantong itu akan mengecil diserap tubuhnya dan ikan akan mulai sering berenang diatas permukaan untuk mengambil oksigen serta mencari makan.
Makanan Alvin seperti plankton dan serangga air. Di fase awal kehidupan telur- telur salmon banyak dari mereka mati karena dimakan predator atau terseret arus sungai. Salmon yang berhasil bertahan hidup akan mulai munculnya garis-garis vertikal dan bintik-bintik untuk berkamuflase. Warna mereka berubah menjadi keperakan diiringi pertumbuhan salmon dewasa akan mengkonsumsi serangga sebagai makanan utamanya. Mereka salmon deeasa akan menjalani transformasi fisiologis yang disebut multiplikasi sebagai persiapan untuk bermigrasi ke laut.
Dalam dasar sungai ini mereka salmon dewasa akan membentuk grup atau koloni untuk memulai perjalanan migrasi pertama mereka menuju lautan dengan menempuh jarak perjalanan 2500 KM hingga 3000 KM.
Banyak rintangan yang mereka lewati terutama di muara sungai dimana banyak predator seperti bangau, beruang, anjing laut serta manusia yang sudah siap menangkap mereka untuk dijadikan mangsa. Koloni salmon- salmon yang selamat akan melanjutkan migrasi petualangan mereka ke lautan.
Ikan salmon memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi bahkan dengan air asin pun koloni mereka justru bertahan dengan banyak meminum air asin dan membuang kelebihan garamnya lewat insang dan urinnya.
Ikan salmon akan menghabiskan banyak waktunya di laut sekitar 2 sampai 7 tahun, hingga datanglah waktu mereka untuk bermigrasi kembali ke hulu sungai, dan biasanya antara bulan September hingga November namun tergantung spesiesnya.
Pada masa ini mereka akan kembali membuat kelompok migrasi untuk bertelur dan uniknya para salmon akan bermigrasi ke tempat yang sama mereka lebih memilih bertelur di tempat kelahirannya dibanding tempat yang lainnya, karena mereka tahu tempat kelahiran adalah tempat terbaik untuk bertelur, dan hebatnya meskipun sudah bertahun-tahun dan sejauh apapun mereka berenang di lautan, mereka bisa mengingat jalan untuk kembali ke tempat asal yaitu hulu sungai dimana ia ditelurkan.
Awal mereka untuk memulai perjalanan panjang dengan berenang melawan arus air. Salmon merupakan perenang hebat dalam satu migrasi mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sampai di tempat tujuan bertelur.
Saat memulai migrasi mereka biasanya akan berhenti makan, tubuh mereka secara insting siap untuk bertelur dan akan melawan arus yang deras, saking banyaknya energi yang dipakai, kulit ikan salmon akan berubah menjadi lebih gelap dan merah, hal ini terjadi karena proses migrasi yang akan mengeluarkan sisa cadangan lemak yang mereka simpan.Semakin lama Salmon bermigrasi, maka salmon akan semakin lemah tetapi mereka terus berjuang karena masih ada banyak predator yang mengincarnya dalam proses imigrasi kedua ini.
Predator seperti beruang yang sudah menunggu di aliran deras sungai jalur migrasi Salmon siap berpesta makan, mereka akan berdiri dan menunggu ikan salmon melompat ke arahnya. Dan pada fase ini banyak Salmon yang gugur dalam perjalanan migrasi namun tidak sedikit pula yang selamat. Salmon- salmon yang selamat berenang sampai ke hulu sungai dimana sebuah tempat yang tenang dengan air yang jernih merupakan tempat terbaik baginya untuk menyimpan telur-telurnya.
Ketika akan memulai bertelur Salmon betina akan mengepakkan ekornya dan membuat kerikil-kerikil di dasar sungai akan tersapu menciptakan cekungan untuk meletakkan telur. Warna telor Salmon cukup bervariasi dari orange hingga merah. Seekor salmon dapat menghasilkan telur sekitar 8000 butir dalam sekali reproduksi.
Ketika sang induk betina mengeluarkan telor, Salmon jantan akan mendekati dengan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur indukan kemudian Salmon indukan betina menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi dan akan bertelur di tempat lainnya.
Telur harus diletakkan dibawah kerikil di sekitar air yang dingin dan arus yang baik sebagai suplai oksigen untuk menjaga resiko kematian yang tinggi.Biasanya pada fase musim ini sebagian besar juga gagal menetas karena terjadi akibat reaksi dan perubahan kondisi di perairan, bahkan akibat ulah manusia. Dan diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur Salmon selamat mencapai tahap ini.
Setelah semua telur telah dibuahi, Salmon betina dan jantan tetap mengembara disekitaran perairan tersebut, namun karena kelelahan telah melakukan perjalanan yang panjang, Salmon akan membusuk hidup- hidup dan menjadi zombi kemudian perlahan akan mati. Bangkai badan akan mulai benar benar membusuk kulit akan mengelupas dan terkadang mereka juga akan berubah sedikit bentuk tubuhnya kemudian kehilangan matanya.
Ikan salmon yang mati akan menjadi makanan bagi habitat hewan-hewan di sekitarnya dan menjadi Plankton untuk santapan makanan ikan-ikan di tempat tersebut serta menjadi makanan anak-anak salmon yang baru menetas. Selanjutnya beberapa bulan kemudian siklus akan kembali berputar.
Sungguh menjadi sebuah ekosistem perjuangan dan perjalanan yang menakjubkan oleh ikan Salmon dengan dilahirkan di air tawar tumbuh besar di lautan dan kembali lagi ke sungai untuk reproduksi.
Kematian menjadi tiket sekali jalan migrasi koloni Salmon menuju perjalanan panjang melelahkan yang memberikan telur-telur mereka di tempat terbaik untuk berkembang. (Eko B Art).
Habitat Asli Ikan Salmon
Ikan Salmon merupakan ikan migrasi, yang berarti mereka melakukan perjalanan jauh dari air tawar menuju lautan atau sebaliknya.
Habitat asli ikan Salmon terletak di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik Utara.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ikan Salmon hidup di dua jenis air, yaitu air tawar dan air laut.